Salam..
Sudah
nonton film 300: Rise of an Empire?
Kebetulan
saya sudah, beberapa hari yang lalu. Jujur, banyak hal yang saya dapat dengan
menonton film kolosal itu.
Kali
ini saya tak hendak mereview film ini, karena di internet ini telah bertebaran
review-review yang sangat bagus. Contohnya seperti disini: http://www.rottentomatoes.com/m/300_rise_of_an_empire/.
Tetapi
sekedar ingin berbagi ide & rasa yang saya dapat setelah menonton karya
sutradara Noam Murro ini.
Pertama
tentu, rasa terhibur dan kagum luar biasa atas kedahsyatan special effect yang
dibangun tim Scanline itu. Tone warna yang bernuansa emas membuat setiap adegan
nampak begitu indah dan dramatis.
Visual
yang puitis.., ah, saya tak tahu bagaimana cara mengatakan kekaguman saya.
Pokoknya, bener, indah sekali..
Visual
pertempuran, tak banyak kata: DAHSYAT.
Armada
angkatan laut yang terdiri dari ratusan kapal layar besar membelah ombak yang
bergelora. Saling bertabrakan dengan kapal-kapal Yunani, yang memuntahkan
manusia-manusia perkasa yang siap membabat habis siapapun yang menghadang
mereka. Saling tebas, saling tusuk dengan darah bermuncratan.
Epik..
Sekaligus sadis.
Jalan
ceritanya juga bagus, walau menurut saya masih dibawah kualitas film
pendahulunya. Tentang kisah seorang pahlawan lain yang berjuang di rentang
waktu yang sama dengan tokoh raja Sparta Leonidas dalam kisah seri pertama
dulu. Themistocles, jenderal dari kerajaan Yunani. Musuhnya pun sama, armada
perang super ganas pimpinan ‘manusia dewa’ bertinggi 3 meter Xerxes dari Persia.
Namun
1 hal utama yang paling saya ingat & menjadi inspirasi buat saya adalah:
masalah KEKUATAN TEKAD & KEBERANIAN.
Seperti
film 300 pendahulunya, film 300: Rise of an Empire ini menonjolkan satu
karakter khas itu dari para tokohnya. Orang-orang yang tumbuh oleh didikan
keras sejak kecil (di film 300 bahkan dikisahkan bahwa anak-anak Sparta dikirim
ke hutan yang penuh binatang buas sejak usia mereka 10 tahunan selama beberapa
tahun). Orang-orang yang kemudian menjelma menjadi manusia-manusia dewasa yang
sangat superior. Bertubuh tinggi-kekar-atletis, luar biasa mahir bertempur,
& memiliki keberanian dahsyat seolah tak mengenal sedikitpun rasa takut.
Berkali-kali
sepanjang film, saya membayangkan diri saya pada tokoh-tokoh tersebut. Betapa
merindingnya, dan gemetarnya hati saya bila harus menghadapi keadaan serupa.
Coba bayangkan: melompat dari atas bukit setinggi beberapa meter menuju kapal
dibawah, disambut dengan banyak orang bersenjata pedang yang garang dan haus
darah. Atau terjun dari atas kapal menuju kapal musuh yang jauh lebih besar dan
berisi jauh lebih banyak prajurit. Diatas laut bergelora, angin kencang yang
pasti dinginnya menusuk tulang karena tubuh yang telanjang, dalam suasana alam
yang pucat temaram dan muram. Sangat mengerikan.. L
Entah
dengan anda, tapi saya berusaha mengambil hikmah dalam setiap film apapun yang
saya tonton. Dan untuk film ini, keberanian itulah yang hendak saya coba
terapkan dalam perjuangan hidup sehari-hari. Tentu, apa yang nampak di film
adalah dramatisasi dari peristiwa sebenarnya hampir 1500 tahun yang lalu. Namun
tak ada salahnya mengambil manfaat dari kisah fiksi sekalipun. Apalagi sebuah
kisah yang benar-benar nyata pernah terjadi. Dialami oleh makhluk-makhluk yang
sejenis dengan kita—manusia—yang sama-sama dikaruniai fisik, akal &
perasaan.
Coba
bayangkan, betapa dahsyatnya manfaat yang bisa kita dapat bila kita bisa
menjadi manusia yang BERANI & BERTEKAD KUAT menghadapi tantangan kehidupan.
Mengingat kehidupan semakin kompleks dari hari ke hari, dan semakin berat, tak
ada jalan lain selain memiliki kedua sifat tersebut bila kita ingin hidup
bahagia & sukses setiap harinya. Bersanding dengan karakter-karakter baik
lainnya seperti relijius, jernih dalam berpikir, introspektif & sabar.
Pasti kita akan meraih kesuksesan & kebahagiaan.
Sebab
tak kurang rasanya kita melihat, baik dalam kisah-kisah para public figure di
televisi maupun dalam keseharian kita, orang-orang yang semula adalah
manusia-manusia berhati baik, namun seiring waktu berubah menjadi jahat. Tak
kuat menghadapi tekanan atau bujuk rayu harta, tahta & wanita/pria. Atau
mengambil jalan pintas ‘termudah’: bunuh diri L L
L.
Bayangkan
kita memiliki kekuatan tekad & ketangguhan ala Leonidas, Themistocles &
para pengikut mereka. Lelaki maupun PEREMPUAN. Di tengah-tengah KEADAAN YANG
SANGAT SULIT, DENGAN HARAPAN KEMENANGAN YANG AMAT KECIL, tak sedikitpun terbersit
di hati mereka keinginan untuk mundur & menyerah kalah.
Kesakitan
yang hebat, bahkan kematian, bukanlah sesuatu yang harus ditakuti dan
dihindari. Bukanlah suatu keadaan terakhir. Malah mereka songsong itu, dengan
harapan kehormatan sebagai pejuang, dan kebahagiaan sejati di alam sesudah
kematian.
Memang
sih guys, siapa sih yang bisa hidup selamanya di dunia?
Okay
guys para film mania, berikut video-video dari Youtube berkaitan dengan film
kolosal ini. Satu rekomendasi saya: nontonlah film ini!
Di
bioskop/beli filmnya ya, jangan beli bajakan. Dosa! J
See
you..
300: Rise of An Empire
Produksi : Legendary Pictures & Cruel and Unusual Pictures
Produser : Gianni Nunnari, Mark Canton, Bernie Goldman, Deborah Snyder, Zack Snyder
Sutradara : Noam Murro
Skenario : Zack Snyder, Kurt Johnstad berdasar novel grafis karya Frank Miller
Pemeran : Sullivan Stapleton, Eva Green, Lena Headey, Rodrigo Santoro, dsb.
Editor : Wyatt Smith & David Brenner
Sinematografi: Simon Duggan