Selasa, 23 November 2010

Dibalik layar pembuatan film, bersama editor Walter Murch.

imdb.com

Dalam dunia pembuatan film, aktor dan sutradara mendominasi sorotan media. Namun demikian, sebenarnya banyak profesi lain yang tak kalah penting artinya dalam menghasilkan sebuah karya film, seperti misalnya DOP (Director of Photography), Production Designer, Editor dll. Saat ini saya ingin menampilkan salah seorang Editor film terbaik yang dimiliki Hollywood, Walter Murch.
Murch telah memenangkan tiga piala Oscar. Dia telah dinominasikan dalam kategori tata suara dan atau pengeditan sebanyak 8 kali. Film2nya meliputi Apocalypse Now, trilogi Godfather, The English Patient, The Unbearable Lightness of Being, Ghost, The Talented Mr Ripley, Jarhead & Cold Mountain.
Murch adalah seseorang dengan banyak minat. Dia mencipta karya musik, menerjemahkan puisi Itali disela-sela waktu senggangnya, & jika kita berbicara cukup lama dengannya, kemungkinan kita akan sering mendengar kutipan filsuf Perancis darinya. Tetapi definisi tentang apa yang dia lakukan adalah sederhana:
"Pekerjaan saya sebagai editor adalah untuk secara lembut mengarahkan perhatian penonton untuk melihat berbagai bagian dari frame," katanya.
imdb.com

"Dan aku melakukannya dengan memanipulasi, oleh bagaimana dan dimana saya memotong gambar kerja saya."

Suara sama pentingnya untuk bekerja Murch. Itu adalah "sebuah pengaruh yang besar pada perhatian orang," katanya.

Untuk mendemonstrasikannya, Murch berpaling ke komputernya, klik mouse beberapa kali dan langsung menarik sebuah adegan dari Jarhead. Jarhead, dibuat berdasarkan buku laris tentang kisah mantan anggota marinir Amerika Anthony Swofford, tentang perang gurun Persia. Karakter Swofford's, diperankan oleh Jake Gyllenhaal, yang maju kedalam pertempuran untuk pertama kalinya dimana terjadi sebuah serangan artileri. Semua orang mencari perlindungan, tapi ia berdiri. Kamera bergerak lebih dekat kepadanya. Kemudian di kejauhan, ada ledakan teredam diikuti oleh keheningan mati.

Keheningan ini sekilas merupakan momen emas bagi seorang editor - kesempatan untuk menempatkan penonton di sana, di medan perang. Sutradara film ini, Sam Mendes, awalnya ingin agar keheningan itu dibiarkan selama beberapa detik. Tapi Murch datang dengan ide yang lebih baik.

Potongan dari debu & pasir dari ledakan menerpa wajah aktor dalam gerakan lambat. Kemudian Anda mendengar suara dari partikel2 itu saat menerpa wajahnya. "Pertempuran saya telah dimulai," kata si karakter.

Murch mengatakan suara terkecil dapat membantu menciptakan rasa hening di film. "Dengan memanipulasi apa yang Anda dengar dan bagaimana Anda mendengar itu - dan hal-hal lain yang tidak anda dengar - Anda tidak hanya dapat membantu bercerita, Anda dapat membantu penonton masuk ke dalam pikiran karakter," kata Murch.

Ironisnya, Murch memulai proses editing dalam suasana hening (suara dimatikan).

"Kalau saya mendengar suara, itu akan cenderung untuk menyita semua perhatian saya ..." katanya. "Ini akan memancing kemungkinan munculnya suara lain Dan hanya setelah adegan telah menemukan bentuknya, maka aku menyalakan speaker dan membiarkan suara masuk Dan sering akan ada dua suara yang datang bersama-sama, dua baris dialog. dan saya akan berpikir, itu adalah sesuatu yang bagus, bahwa itu terjadi secara tidak sengaja. "

Proses editing adalah pekerjaan yang sebenarnya membosankan - melihat rekaman dengan durasi berjam-jam, kemudian merakitnya menjadi sebuah kesatuan. "Saya suka berpikir ini adalah semacam persilangan antara juru masak yang memasak hidangan berdurasi singkat (short-order cook) & seorang ahli bedah otak," kata Murch. "Kadang-kadang Anda melakukan hal-hal yang sangat halus. Dua frame yang berbeda akan berarti apakah film ini sukses atau tidak. ..."

Walter Murch mempunyai beberapa cara bekerja hingga orang2 menganggapnya unik. Selain tanpa suara di awal pengeditan seperti diatas, Murch suka bekerja sambil berdiri. “seperti dokter bedah yang sedang mengoperasi”, katanya. Deretan frame ia cetak & tempel didinding ruang kerjanya, untuk memudahkannya menentukan frame mana yang akan ia tempatkan sesudah frame yang sudah ia tempatkan di timeline software editing.


Penulisan ulang & terjemahan bebas dari karya Michele Norris & Steve Lickteig.

0 komentar:

Posting Komentar